MEMAHAMI HAKIKAT BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
PEMBAHASAN KE 2 BAB 2
1. NAMA KITAB-KITAB SAMAWI TERDAHULU
1) TAURAT
Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurāt adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Subhanahu wata’ala. kepada Nabi Musa as. Untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya dan bagi Bani Israil. Firman Allah Subhanahu wata’ala:
وَءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا۟ مِن دُونِى وَكِيلًا
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurāt) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.” (Q.S. al-Isrā’/17: 2)
Taurāt merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nab³n, dan Khetub³n) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama). Isi pokok Kitab Taurāt dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syar³'ah), seperti berikut:
1. Hormati dan cintai Allah satu saja,
2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,
3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),
4. Hormati ibu bapakmu,
5. Jangan membunuh,
6. Jangan berbuat cabul,
7. Jangan mencuri,
8. Jangan berdusta,
9. Jangan ingin berbuat cabul,
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
2) ZABUR
Kata zabur (bentuk jamaknya zubūr) berasal dari zabara-yazburu-zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabūr dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmūr (jamaknya mazāmir), dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmūr, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’ān (selain Taurāt dan Injil ).
Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar, artinya “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabūr adalah kitab suci yang diturunkan Allah Subhanahu wata’ala. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud as.
Ayat yang menegaskan keberadaan Kitab Zabūr antara lain:
۞ إِنَّآ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ كَمَآ أَوْحَيْنَآ إِلَىٰ نُوحٍ وَٱلنَّبِيِّۦنَ مِنۢ بَعْدِهِۦ ۚ وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ وَٱلْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَٰرُونَ وَسُلَيْمَٰنَ ۚ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا
Arab-Latin: Innā auḥainā ilaika kamā auḥainā ilā nụḥiw wan-nabiyyīna mim ba'dih, wa auḥainā ilā ibrāhīma wa ismā'īla wa is-ḥāqa wa ya'qụba wal-asbāṭi wa 'īsā wa ayyụba wa yụnusa wa hārụna wa sulaimān, wa ātainā dāwụda zabụrā
Terjemah Arti: Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud (An-Nisa’ 163)
Kitab Zabūr berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah dalam Kitab Zabūr yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Subhanahu wata’ala. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as.
dalam Kitab Zabūr terdiri atas lima macam:
1. nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),
2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur,
3. ratapan-ratapan jamaah,
4. ratapan dan doa individu, dan
5. nyanyian untuk raja.
Nyanyian pujian dalam Kitab Zabūr (Mazmur: 146) antara lain:
1. Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan.
2. Maka aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan nyanyi pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada.
3. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan.
4. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya.
5. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan.
6. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya.
7. Yang membela orang yang teraniaya dan yang memberi makan orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara.
3) INJIL
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Subhanahu wata’ala. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Subhanahu wata’ala. agar manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Ada pula penjelasan, bahwa di dalam Kitab Inj³l terdapat keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad sallalahu alaihi wasallam. Kitab Inj³l diturunkan kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Inj³l sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’ān, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Penjelasan ini tertulis dalam Q.S. al-Ḥadid /57: 27.
ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ٱبْنِ مَرْيَمَ وَءَاتَيْنَٰهُ ٱلْإِنجِيلَ وَجَعَلْنَا فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ٱبْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَٰهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ رِضْوَٰنِ ٱللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ فَـَٔاتَيْنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ
Arab-Latin: ṡumma qaffainā 'alā āṡārihim birusulinā wa qaffainā bi'īsabni maryama wa ātaināhul-injīla wa ja'alnā fī qulụbillażīnattaba'ụhu ra`fataw wa raḥmah, wa rahbāniyyatanibtada'ụhā mā katabnāhā 'alaihim illabtigā`a riḍwānillāhi fa mā ra'auhā ḥaqqa ri'āyatihā, fa ātainallażīna āmanụ min-hum ajrahum, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn
Terjemah Arti: Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka.
2. AL-QURAN
1) PENGERTIAN AL-QUR’AN
Al-Qur’ān diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. Melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’ān diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsurangsur. Waktu turun al-Qur’ān selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Wahyu pertama adalah surah al-‘Alaq ayat 1-5, di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad saw. sedang ber-khalwat.
Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul yaitu manusia pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu, Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia.
2) NAMA LAIN ALQUR’AN[1]
a) Al Quran (Bacaan/Yang Mengumpulkan)
Nama ini merupakan nama yang paling utama dan digunakan oleh Allah di banyak tempat, semisal dalam dua ayat berikut (yang artinya):
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (QS. Al Insaan: 23).
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf: 2).
Terdapat banyak penjelasan dari para ulama mengenai makna kata Al Quran, di antaranya adalah apa yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Solih Al ‘Utsaimin dalam karyanya Ushul fi Tafsir. Beliau menjelaskan bahwa Al Quran merupakan mashdar (kata bentukan) dari kata kerja qoro-a yang bisa memiliki dua makna, yaitu ism maf’ul dan ism fa’il. Jika dimaknai sebagai ism maf’ul, maka arti dari Al Quran adalah sesuatu yang dibaca (bacaan). Namun jika dimaknai sebagai ism fa’il maka arti dari Al Quran adalah sesuatu yang mengumpulkan (pengumpul). Al Quran merupakan pengumpul khabar-khabar dan hukum-hukum Allah.
b) Al Kitab (Buku)
Nama Al Kitab Allah gunakan dalam awal surat Al Baqoroh (yang artinya): “Inilah Al Kitab yang tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah: 2)
c) Adz-Dzikr (Pemberi Peringatan)
Allah menyebut nama Adz Dzikr di antaranya dalam surat Al Hijr (yang artinya): “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS. Al Hijr: 9).
d) Al-Furqan (Pembeda)
Disebut sebagai Al Furqon (Pembeda) karena Al Quran membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Allah menyebut nama ini dalam firmanNya (yang artinya): “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al Furqaan: 1).
e) At-Tanzil (Yang Diturunkan)
Nama ini Allah gunakan dalam firmanNya (yang artinya): “Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam” (QS. Asy Syu’ara’: 192).
f) Nama lainnya
Berikut lima puluh nama lainnya dari Al Quran beserta ayat dimana Allah menggunakan nama tersebut, yang dikumpulkan oleh Abul Ma’ali Al-Uzaizi bin Abdul Malik dalam kitabnya Al Burhan:
Al Mubîn (Yang Menjelaskan; QS. Ad Dukhan: 2), Al Karîm (Yang Mulia; QS. Al Waqi’ah: 77), Al Kalâm (Perkataan; QS. At Taubah: 6), An Nûr (Cahaya; QS. An Nisa’: 174), Al Hudâ (Petunjuk; QS. Yunus: 57), Ar Rahmah (Kasih Sayang; QS. QS. Yunus: 57), Asy Syifâ’ (Obat; QS. Al Isro’: 82), Al Mau’idhah (Nasehat; QS. Yunus: 57), Al Mubârak (Yang Diberkahi; QS. Al Anbiya’: 50), Al Aliy (Yang Tinggi; QS. Az Zukhruf: 4), Al Hikmah (Himah; QS. Al Qomar: 5), Al Hakîm (Hakim; QS. Yunus: 2), Al Muhaimin (QS. Al Maidah: 48), Al Habl (Ikatan; QS. Ali Imron: 103), Ash Shirâth Mustaqîm (Jalan Yang Lurus; QS. Al An’am: 153), Al Qayyim (Bimbingan yang Lurus; QS. Al Kahfi: 3), Al Qaul (Perkataan; QS. At Thoriq: 13), Al Fashl (Yang Merinci; QS. At Thoriq: 13), An Naba’ al Adhîm (Berita Yang Besar; QS. An Naba’: 2), Ahsanal Hadîts (Perkataan Terbaik; QS. Az Zumar: 23), Al Matsany (Yang Diulang-ulang; QS. Az Zumar: 23), Al Mutasyâbih (Yang Sreupa; QS. Az Zumar: 23), Ar Ruh (Ruh; QS. Asy Syuro: 52), Al Wahyu (Wahyu; QS. Al Anbiya’: 45), Al Araby (Yang Berbahasa Arab; QS. Yusuf: 2), Al Bashâ’ir (Bukti; QS. Al A’rof: 203), Al Bayân (Penjelasan; QS. Ali Imron: 138), Al Ilmu (Ilmu; QS. Al Baqoroh: 145), Al Haq (Kebenaran; QS. Ali Imron: 62), Al Hâdi (Petunjuk; QS. Al Isro’: 9), Al ‘Ajab (Yang Menakjubkan; QS. Al Jin: 1), At Tadzkiroh (Peringatan; QS. Al Haqqoh: 48), Al Urwatul Wutsqâ (Ikatan Yang Kuat; QS. Al Baqoroh: 256), Ash Shidq (Kebenaran; QS. Az Zumar: 33), Al Adl (Keadilan; QS. Al An’am: 115), Al Amr (Perintah; QS. At Tholaq: 5), Al Munâdy (Yang Menyeru; QS. Ali Imron: 193), Al Busyrâ (Kabar Gembira; QS. Al Baqoroh: 97)), Al Majid (Yang Mulia; QS. Al Buruj: 21), Az Zabûr (Zabur; QS. Al Anbiya’: 105), Al Basyir (Pemberi Kabar Gembira; QS. Al Fushilat: 4), An Nadzîr (Pemberi Peringatan; QS. Fushilat: 4), Al Azîz (Yang Mulia; QS. Fushilat: 41), Al Balâgh (Penjelasan; QS. Ibrohim: 52), Al Qashash (Kisah-kisah; QS. Yusuf: 3), Ash Shuhûf (Lembaran-lembaran; QS. ‘Abasa: 13), Al Mukarramah (Yang Dimuliakan; QS. ‘Abasa: 13), Al Marfû’ah (Yang Ditinggikan; QS. ‘Abasa: 14), Al Muthahharah (Yang Disucikan; QS. ‘Abasa: 14).
Jika ingin mengetahui penjelasan lebih lanjut tentang makna nama-nama tersebut, silahkan merujuk ke Al Burhan fi ‘Ulumil Qur’an (1/276-281) karya Al Imam Az Zarkasyi dan Al Itqon fi ‘Ulumil Qur’an (1/146-148) karya Al Imam As Suyuthi
g) Nama-nama Al Quran dari Hadis
Fairuz Abadi juga menyebutkan beberapa nama Al Quran yang beliau klaim berasal dari hadis-hadis Rasulullah (namun beliau tidak menyebutkan teks dan sanad dari hadis yang dimaksud), di antaranya: Hablullah Al Matin (Tali Allah yang Kuat), Syifaullah An Nafi’ (Obat Allah yang Bermanfaat), Al Mursyid, Al Mu’addil, Al Mu’tashom, Al Hadi (Petunjuk), Al ‘Ishmah, Qoshimuz Zhor, Qishmatullah, An Naba’ Al Khobar, Ad Dafi’ (Penghalang), dan Sohibul Mu’min (sahabat bagi orang yang beriman).
0 Komentar