IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah
Secara bahasa, rasul berasal dari B. Arab rasala atau arsala yang berarti mengutus. Bentuk kata rasul mempunyai arti utusan. Iman kepada Rasul-Rasul Allah berarti meyakini sepenuh hati, membenarkan dengan ucapan dan membuktikan dengan perilaku keseharian bahwa Allah telah mengutus laki-laki terpilih yang diberi wahyu untuk membawa dan menyampaikan misi serta tugas kerasulannya (risalah) kepada umatnya. Adapun yang dimaksud misi atau risalah adalah mengajak umat untuk bertauhid kepada Allah serta menyampaikan wahyu kepada umatnya sebagai pedoman dan petunjuk hidup agar selamat di dunia dan akhirat.
B. Dalil tentang Iman kepada Rasul-Rasul Allah
QS. Yunus (10): 47
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولٌ ۖ فَإِذَا
جَآءَ رَسُولُهُمْ قُضِىَ بَيْنَهُم بِٱلْقِسْطِ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Terjemahnya:
“tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila telah datang Rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.” (QS. Yunus (10): 47).
QS. Al-Mu’min (40): 78
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ فَإِذَا جَآءَ أَمْرُ ٱللَّهِ قُضِىَ بِٱلْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلْمُبْطِلُونَ
Terjemahnya:
“dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (QS. Al-Mu’min (40): 78).
Hadis riwayat Baihaqi dari Abu Zar:
دَخَلْتُ عَلىَ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِى الْمَسْجِدِ فَذَكَرَ الْحَدِيْثَ اِلىَ اَنْ قَالَ : فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمِ النَّبِيُّوْنَ ؟ قَالَ : مِائَةُ اَلْفِ نَبِيٍّ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفَ نَبِيٍّ . قُلْتُ : كَمِ الْمُرْسَلُوْنَ مِنْهُمْ ؟ قَالَ : ثَلاَثُ مِائَةٍ وَثَلاَثَةُ عَشَرَ (رواه البيهقي)
Terjemahnya:
Aku mendatangi Rasulullah saw. di dalam masjid dan beliau meriwayatkan sebuah hadis, lalu aku bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi?” Beliau menjawab, “124.000 orang”. “Lalu berapa jumlah rasul diantara mereka?” Beliau menjawab, “313 orang”. (HR. Baihaqi).
C. Perbedaan Antara Nabi dan Rasul
Para ulama menyebutkan bahwa diantara perbedaan nabi dan Rasul adalah:
Nabi adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah dengan suatu syari’at namun tidak diperintah untuk menyampaikannya, akan tetapi mengamalkannya sendiri tanpa ada keharusan untuk menyampaikannya. Sedangkan Rasul adalah seorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul mesti nabi, namun tidak setiap nabi itu rasul. Jadi para nabi itu jauh lebih banyak ketimbang para rasul. Sebagian rasul-rasul itu dikisahkan oleh Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an dan sebagian yang lain tidak dikisahkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu’jizat melainkan dengan seizin Allah”. [Ghafir/40: 78].
Secara rinci, perbedaan antara Nabi dan Rasul dapat dilihat pada tabel berikut:
NO |
NABI |
RASUL |
1 |
Tidak diperintahkan kepada siapapun untuk menyampaikan risalah dari Allah |
Diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan risalah |
2 |
Menguatkan / melanjutkan syariat dari Rasul sebelumnya |
Diutus dengan membawa syariat baru |
3 |
Setiap nabi belum tentu ia seorang rasul |
Setiap Rasul adalah Nabi |
4 |
Nabi pertama adalah Adam‘alaihissalam |
Rasul pertama adalah Nuh ‘alaihissalam |
5 |
Nabi itu jauh lebih banyak |
Rasul jauh lebih sedikit ketimbang nabi |
D. Tugas Para Nabi dan Rasul
Allah mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syari’at dari tiap Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama. Beberapa diantara tugas tersebut adalah:
a. Menyampaikan risalah Allah ta’ala dan wahyu-Nya.
b. Dakwah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
c. Memberikan kabar gembira dan memperingatkan manusia dari segala kejelekan.
d. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.
e. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.
f. Menegakkan hujjah atas manusia.
g. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.
E. Jumlah, Nama dan Mukjizat Para Nabi dan Rasul Allah
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Abu Zar, jumlah para nabi seluruhnya adalah 124.000 orang, dan diantara mereka terdapat 313 orang yang diutus sebagai rasul. Dari seluruhnya tersebut, yang wajib diimani oleh setiap orang Islam hanya 25 orang nabi dan rasul. Allah menyebutkan 25 orang nabi dan rasul tersebut di dalam Al-Qur’an, dengan perincian 18 orang disebutkan dalam QS. Al-An’am (6): 83-86 dan 7 orang lagi disebutkan secara terpisah, yaitu QS. Hud (11): 50, 61 dan 84, QS. Ali Imran (3): 33, QS. Al-Anbiya (21): 85 dan QS. Al-Fath (48): 29.
Masing-masing nabi dan rasul mempunyai mukjizat yang diberikan oleh Allah sebagai penguat dakwah mereka kepada masing-masing umatnya. Mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa diberikan oleh Allah hanya kepada para rasul sebagai bentuk penguat dalam mengemban misi kerasulan. Adapun fungsi mukjizat adalah untuk mengalahkan segala bentuk rintangan, tantangan dan ancaman dalam mendakwahkan agama Allah sekaligus menunjukkan kepada manusia bahwa agama yang dibawa mereka adalah kebenaran dari Allah.
Allah telah memberikan bentuk mukjizat yang berbeda kepada para rasul. Perbedaan tersebut didasarkan kepada situasi dan kondisi yang terjadi dalam berdakwah. Meskipun demikian, mukjizat dapat dibagi dalam beberapa macam, yaitu:
a. Mukjizat Kauniyah, adalah mukjizat yang berupa peristiwa alam. Misalnya, terbelahnya laut akibat pukulan tongkat Nabi Musa as. dan dibelahnya bulan menjadi dua oleh Nabi Muhammad saw.
b. Mukjizat Salbiyah atau Tarkiyah, adalah mukjizat yang membuat sesuatu tidak berdaya, seperti Nabi Ibrahim as. mampu menghilangkan daya bakar api sehingga ia tidak terbakar, ketika dihukum bakar karena perbuatannya menghancurkan semua berhala sembahan.
c. Mukjizat Syakhsiyah atau Fi’liyah, adalah mukjizat yang terpancar dari tubuh rasul sendiri. Misalnya, memancarnya cahaya dari tangan Nabi Musa as., dan mengucurnya air dari celah-celah jemari Nabi Muhammad saw.
d. Mukjizat Aqliyah, adalah mukjizat yang masuk akal. Contoh satu-satunya adalah Al-Quran.
Secara rinci masing-masing mukjizat para rasul yang 25 adalah sebagai berikut:
NO |
NAMA RASUL |
UMAT |
MUKJIZAT |
1 |
Adam as. |
Tidak memiliki umat (hanya keluarganya) |
- Manusia pertama di bumi - Siti Hawa diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk Nabi Adam |
2 |
Idris as. |
Bani Qabil di Babul, Irak dan Memphis |
- Nabi yang mampu menulis dengan pena - Dibawa ke surga oleh Allah tanpa mengalami kematian |
3 |
Nuh as. |
Bani Rasib di wilayah selatan Irak |
Membuat perahu (kapal) di musim kemarau panjang dan dapat menyelamatkan siapapun yang mau naik kapal tersebut |
4 |
Hud as. |
Kaum ‘Ad di Ahqaf, Yaman |
Badai gurun selama 7 hari 7 malam sebagai azab Allah atas kaum ‘Ad yang tidak mau bersyukur dan melanggar perintah Allah |
5 |
Saleh as. |
Kaum Tsamud di Semenanjung Arab |
Pukulan telapak tangannya yang dapat mengeluarkan seekor unta betina dari dalam bebatuan |
6 |
Ibrahim as. |
Bangsa Kaldea di Kaldaniyyun, Irak |
Selamat dari kobaran api pasukan Raja Namrud |
7 |
Luth as. |
Kaum Sadum dan Amurah di Syam, Palestina |
Badai yang membinasakan umatnya karena menolak ajaran Allah dan selalu melakukan homoseksual (sodomi) |
8 |
Ismail as. |
Penduduk Amaliq, Bani Jurhum, dan Qabilah Yaman, Mekah |
- Hentakan kakinya saat bayi memancarkan air zam zam - Selamat dari sembelihan ayahnya karena diganti domba dari surga - Kisah pelemparan batu oleh Nabi Ismail kepada setan diabadikan menjadi wajib haji (yakni melempar jumrah) |
9 |
Ishaq as. |
Kaum Kan’an di wilayah Khalil, Palestina |
- Berita kelahirannya datang langsung dari malaikat kepada Nabi Ibrahim dan Siti Sarah ketika hendak menghancurkan umat Nabi Luth - Keterampilan berdakwah |
10 |
Ya’qub as. |
Kan’an di Syam |
- Pemikirannya yang sangat berpengaruh kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad, kepada kaum Yahudi dan Nasrani |
11 |
Yusuf as. |
Hyksos dan Kan’an di Mesir |
- Dapat mentakwilkan mimpi - Ketampanannya yang sangat menggoda |
12 |
Ayyub as. |
Bani Israel dan Bangsa Amoria di Horan, Syiria |
- Kesabarannya dalam menghadapi ujian - Tapakan kakinya ke tanah yang dapat mengeluarkan air dan dapat menyembuhkan sakit kulit yang diderita selama 80 tahun |
13 |
Zulkifli as. |
Bangsa Amoria di Damaskus |
Kesabarannya yang luar biasa menjadikannya seorang raja |
14 |
Syu’aib as. |
Kaum Rass, Negeri Madyan dan Aykah |
Petir dan kilat sebagai azab Allah yang menghanguskan masyarakat Madyan karena menolak dakwahnya |
15 |
Musa as. |
Bangsa Mesir kuno dan Bani Israel di Mesir |
- Tangan yang mengeluarkan cahaya - Tongkat berubah jadi ular - Tangkat membelah lautan - Kitab Taurat |
16 |
Harun as. |
Bangsa Mesir kuno dan Bani Israel di Mesir |
Kepandaian berdakwah dan berdiplomasi |
17 |
Daud as. |
Bani Israel di Palestina |
- Berbicara dengan burung - Suara yang sangat merdu - Membengkokkan besi dengan tangan - Raja yang sangat adil dan bijaksana - Gempa yang menewaskan seluruh penduduk karena melanggar hari Sabat (Sabtu) - Kitab Zabur |
18 |
Sulaiman as. |
Bani Israel di Palestina |
- Berkomunikasi dengan jin dan binatang - Mengendarai angin - Raja yang sangat adil, kaya raya dan kekuasannya mencakup bangsa Jin |
19 |
Ilyas as. |
Funisia dan Bani Israel di Ba’labak, Syam |
- Dibawa ke surga oleh Allah tanpa mengalami kematian - Bencana kekeringan kepada umatnya |
20 |
Ilyasa’ as. |
Bani Israel dan Kaum Amoria di Panyas,Syam |
- Menghidupkan orang mati - Bencana kekeringan kepada umatnya |
21 |
Yunus as. |
Bangsa Assyria di Ninawa, Irak |
Hidup di perut seekor ikan paus |
22 |
Zakaria as. |
Bani Israel di Palestina |
Dikaruniai anak pada usia 100 tahun (yaitu Nabi Yahya as.) |
23 |
Yahya as. |
Bani Israel di Palestina |
Keteguhan hati dalam berdakwah, terutama ketika melarang seorang paman menikah dengan keponakannya sendiri |
24 |
Isa as. |
Bani Israel di Palestina |
- Berbicara ketika baru lahir - Menghidupkan orang mati - Membuat burung yang hidup dari tanah liat - Menyembuhkan buta - Mendatangkan makanan dari langit - Selamat dari penyaliban - Kitab Injil |
25 |
Muhammad saw. |
Seluruh umat manusia dan bangsa jin sampai hari kiamat |
- Mengeluarkan air dari sela-sela jarinya - Peristiwa Isra dan Mi’raj - Penutup para nabi dan rasul - Membelah bulan dan mengembalikkannya seperti semula - Awan sejuk yang selalu menaunginya ketika berjalan - Kitab Al-Qur’an - Dan lain sebagainya |
0 Komentar